Budaya

“Ni & Bi” Sapaan atau Penyebutan Nama dalam Kehidupan Masyarakat Miomaffo”

DekenatMena.com – “Ni & Bi” Sapaan atau Penyebutan nama dalam kehidupan Masyarakat Miomaffo”oleh Rm. Dalsi Saunoah, PrBertugas di Paroki Lurasik

Dari Unu ke Ni dan Bi

Setelah kita memahami “Unu KEFA”, mari kita ke Miomaffo. Ada yang unik disana; sapaan dalam bahasa menggambarkan peradaban kita sebagai orang berbudaya dan beradat.

Tentang Miomafo

Miomaffo meliputi wilayah Tunbaba, Manamas, Bikomi, Musi, Noemuti, Nilulat, Noetoko, Naktimun dan Aplal.

Ni dan Bi

Kata “Ni dan Bi” biasanya disematkan pada depan nama orang. “Ni” disematkan pada depan nama seorang laki-laki sedang “Bi” disematkan pada depan nama seorang perempuan.

Contohnya : “Ni Jhon, Ni Doni, Ni Piter, Ni Roy”. Contoh penggunaan dalam kalimat : “Tadi pagi Ni Jhon ada datang rumah” atau “Ni Roy ada pinjam kita punya motor”.

Contoh Penggunaan dalam Kalimat

Contoh penggunaan “Bi” : Bi Novi, Bi Sandra, Bi Lenta, Bi Yuni”. Contoh Kalimat : “Besok Bi Yuni yang dirigen” atau “Bi Novi sudah mengajar di SD”

Ni dan  Bi; Sebutan untuk Orang Ketiga

Pengunaan Ni dan Bi biasanya terjadi dalam sebuah cerita ketika kita menyebutkan nama seseorang perempuan atau laki-laki, bukan sebutan langsung/panggilan langsung, misalnya berpapasan atau melihat Jhon lalu kita memanggil Ni Jhon. Ni dan Bi digunakan saat bercerita atau menjelaskan sesuatu yang menyebut nama seseorang maka disematkan kedua kata depan itu.

Membutuhkan Penelitain Lebih Mendalam

Dari kedua panggilan yang disebutkan, barangkali kita bertanya apakah nama Bikomi menunjukkan nama seorang laki-laki dan nama Nilulat menunjukan nama seorang perempuan? Harus ada sebuah penelitian kebudayaan untuk kedua kata ini sehingga kita bisa lebih memahami sejarah dan budaya kita.

Dalam Sapaan Ni dan Bi, Terimplisit Nilai Sopan-Santun

Sangat menarik untuk mempelajari kebudayaan kita. Kedua sapaan di atas mencerminkan nilai-nilai sopan santun dalam menyebut nama orang lain. Namun, apakah kedua istilah ini digunakan di seluruh wilayah Miomaffo? Pertanyaan ini masih terbuka, karena saya sendiri menemukan kedua istilah tersebut saat menjalankan tugas sebagai Frater TOP selama dua tahun di Paroki Oeolo.

Ada yang kurang dan lebih bisa ditambahkan dan dikurangi! Terima kasih, Salve Tuhan memberkati

 

Penulis : Rm. Dalsi Saunoah, Pr

Editor : Rm.Yudel Neno, Pr

Komentar
Back to top button