Peran dan Tanggung Jawab Orang Muda Katolik dalam Gereja dan Masyarakat
Hari Orang Muda Sedunia ke-39 tahun 2024
DekenatMena.com – oleh Yudel Neno, Pr – Peran dan Tanggung Jawab Orang Muda Katolik dalam Gereja dan Masyarakat. Tulisan ini dipersembahkan sebagai wujud partisipasi dalam Hari Orang Muda Sedunia ke-39 tahun 2024, yang dirayakan pada Minggu, 24 November 2024.
Beberapa peran di bawah ini, sangat penting untuk diketahui oleh Orang Muda Katolik
OMK sebagai Tulang Punggung Gereja dan Negara
OMK merupakan kekuatan vital bagi perkembangan Gereja dan bangsa. Beliau mendorong kaum muda untuk berinovasi dan berkreasi dalam berbagai bidang, termasuk pemberdayaan ekonomi, guna memajukan iman umat sesuai dengan peran mereka sebagai orang muda.
Pentingnya Komitmen dan Kesetiaan
OMK yang baru dilantik untuk tetap setia dan berkomitmen dalam pelayanan mereka. Beliau berharap agar jumlah anggota yang dilantik sebanding dengan mereka yang bertahan aktif hingga akhir, menekankan pentingnya konsistensi dalam pelayanan.
Meneladani Semangat Bunda Maria
OMK perlu meneladani ketergesaan Bunda Maria dalam membawa kabar gembira kepada Elisabeth. Beliau menekankan bahwa semangat ini harus menjadi inspirasi bagi kaum muda untuk tidak menunda-nunda dalam mewartakan kabar gembira dan melayani sesama dengan penuh semangat.
Pentingnya Pendidikan dan Pembentukan Karakter
Pendidikan dan pembentukan karakter adalah kunci bagi OMK untuk menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab. Beliau mendorong kaum muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat berkontribusi secara positif dalam komunitas mereka.
Membangun Relasi yang Harmonis
Penting bagi OMK untuk membangun relasi yang harmonis dalam komunitas. Beliau percaya bahwa kerja sama yang efektif hanya dapat terwujud jika setiap individu bersedia mendengarkan dan menghargai satu sama lain, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan bersama.
Dari uraian di atas, dirumuskan satu simpulan bahwa OMK harus menjadi agen perubahan yang aktif, setia, dan berkomitmen dalam pelayanan, serta terus mengembangkan diri melalui pendidikan dan membangun relasi yang harmonis dalam komunitas yang mensyaratkan partisipasinya.
Oleh Yudel Neno, Pr (Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua)