Profil

Proficiat untuk Rm. Yohanes Taeki Lae, Pr: Imam Baru dengan Hati Penuh Syukur

 

Atambua, 30 November 2024, DekenatMena.com – Hari ini menjadi momen penuh sukacita bagi Umat Paroki Santa Filomena Mena, yang menyampaikan rasa bangga atas Tahbisan Imam Baru, Rm. Yohanes Taeki Lae, Pr, atau yang akrab disapa Romo Jola. Kebahagiaan ini semakin berarti karena Romo Jola pernah menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki ini selama dua tahun, dari 2020 hingga 2022.

Dalam perjalanan panjangnya, Romo Jola menunjukkan keteguhan iman dan pengabdian yang luar biasa. Dari 118 siswa Seminari yang memulai perjalanan panggilan ini, hanya 10 orang, termasuk Romo Jola, yang mencapai Tahbisan Imamat hari ini. Sebuah perjuangan panjang, penuh refleksi dan doa, yang mengantarkannya ditahbiskan oleh Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, di Katedral Atambua.

Sejak masa diakonat yang diterimanya pada 31 Mei 2024 dari Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr, di Seminari Tinggi Santo Mikhael Penfui Kupang, hingga akhirnya mencapai tahbisan imam, perjalanan Romo Jola dihiasi ketulusan hati dan pengorbanan. Moto tahbisannya yang diambil dari Yesaya 55:8, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku”, menjadi cerminan iman yang mendalam bahwa segala sesuatu adalah karya Tuhan.

Umat Santa Filomena Mena, yang pernah menjadi saksi dedikasinya selama masa TOP, turut memberikan ucapan syukur dan harapan. Dari Pak Okto Tulasi, Maxi Manus, hingga para Tokoh Pendidikan seperti Ibu Sri (Kepala SMPN 2 Biboki Selatan) dan Ibu Mia Obe, serta para Romo di Mena – Rm. John Seran, Rm. Dius Nahas, Rm. Dens Nabu, dan Rm. Yudel Neno – semuanya bersatu dalam doa dan harapan agar Romo Jola tetap teguh menjalani imamatnya hingga kekal.

Dari Malang ke Pelayanan di Tukuneno

Romo Jola lahir di Malang pada 5 Juli 1996 dari pasangan Petrus Lae dan Regina Sasi, Romo Jola menunjukkan bakat akademik yang cemerlang. Ia menyelesaikan Studi Filsafat di Fakultas Filsafat Unwira Kupang dengan skripsi bertajuk Ketenangan dan Kerendahan Hati sebagai Buah dari Kepercayaan kepada Tuhan (Mazmur 131). Setelah masa TOP di Mena, Ia melanjutkan Studi Teologi dengan menulis tesis tentang Sistem Boarding School dan Pengaruhnya terhadap Karakter Religius Siswa Kelas XII SMAK Santa Filomena Mena.

Kini, setelah tahbisan imam, Uskup Atambua menempatkan kembali Romo Jola di Paroki Tukuneno, tempat ia telah melayani sebelumnya sebagai Diakon. Sebuah anugerah yang disyukuri banyak umat.

Harapan yang Mengakar

Umat Paroki Mena percaya, Tahbisan Romo Jola adalah bukti nyata bahwa panggilan Tuhan melampaui logika manusia. Dalam sambutannya, Romo Jola sendiri menyebut bahwa perjalanan panggilannya adalah karya Allah. “Bukan semata-mata karena usaha diri sendiri, tetapi karena rencana dan campur tangan Tuhan,” katanya.

Proficiat, Romo Jola! Semoga perjalanan imamat ini selalu diberkati dan menjadi jalan untuk semakin mendekatkan umat kepada Tuhan.

 

oleh Romo Yudel Neno

Komentar
Back to top button