Uskup Atambua Pimpin Misa Krisma dan Pembaharuan Janji Imamat

Atambua, DekenatMena.com – Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, memimpin Perayaan Misa Krisma dan Pembaharuan Janji Imamat yang berlangsung khidmat di Gereja Katedral Atambua pada Selasa, 15 April 2025.
Perayaan Ekaristi dihadiri oleh Pater Vikjen Keuskupan Atambua, Pater Vincent Wun, SVD, para Deken, yakni Rm. Kanis Oki, Pr (Deken Kefa), Rm. Agus Seran Berek, Pr (Deken Belu Utara), Rm. John Seran Nahak, Pr (Deken Mena), dan Pater Hironimus Moensaku, SVD (Deken Malaka), serta para imam, diakon, suster, bruder, frater, dan umat beriman.
Sebelum perayaan Ekaristi dimulai, umat dan para imam diajak merenungkan kembali panggilan dan tugas imamat dalam sebuah refleksi yang dibawakan langsung oleh Uskup Atambua dengan tema “Paskah dan Persaudaraan Imamat.”
Dalam pengantar misa, Uskup Domi mengajak umat untuk bersyukur kepada Tuhan atas kehadiran para imam yang telah ditetapkan untuk meneruskan tugas pastoral dan melanjutkan karya Imamat Kristus. Ia menegaskan kepada umat bahwa para imam yang hadir akan memperbaharui janji imamat mereka, dan harapannya, semoga Kristus sendiri mengobarkan semangat pelayanan dalam diri setiap imam, sehingga hidup mereka menjadi berkat bagi Gereja dan dunia.
Di hadapan Uskup, para imam secara bersama-sama menyatakan kembali janji dan kesetiaan terhadap panggilan imamat mereka. Momen ini menjadi tanda kesungguhan mereka untuk terus setia dalam tugas dan pengabdian sebagai pelayan sabda dan sakramen.
Dalam homilinya, Uskup Domi menekankan pentingnya kembali mengambil dan menghidupi kebesaran yang telah dianugerahkan Tuhan dalam panggilan imamat, demi kemajuan dan kesaksian hidup Gereja. Ia mengingatkan bahwa hal yang paling utama dalam hidup imamat adalah dipilih dan dijadikan Tuhan sebagai imam-Nya. Ia juga menyoroti pentingnya khotbah pertama seorang imam sebagai titik tolak pewartaan.
Uskup Domi mengajak para imam untuk merefleksikan khotbah Yesus sebagaimana sabda-Nya, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya,” yang merupakan deklarasi Tahun Rahmat Tuhan.
Menurut Uskup, setiap imam ditahbiskan untuk menjadi pembawa pembebasan di tengah umat. Ia merujuk pada peristiwa Yesus di Nazareth, saat Ia menyatakan, “Roh Tuhan ada pada-Ku,” sebagai ekspresi penuh rahmat yang mengungkapkan misi pembebasan dan pewartaan kabar gembira.
Kebesaran Tuhan, Bapak Uskup, diwariskan terus-menerus sejak para rasul hingga kepada para imam masa kini. Karena itu, para imam diajak untuk menelusuri jejak pelayanan sebagai jalan untuk menghadirkan wajah Tuhan di tengah umat, dan di mana pun mereka diutus, mereka harus senantiasa siap sedia menjalankan tugas pembebasan itu.
Uskup Domi juga menekankan pentingnya kesatuan sinodalitas di antara para klerus, biarawan-biarawati, dan seluruh umat Allah dalam satu semangat pelayanan. Ia mengingatkan umat akan makna Sakramen Pembaptisan sebagai dasar dan label iman kristiani, sebab melalui pelayanan para imam, umat menerima kekuatan sakramental dan dibimbing dalam hidup sebagai orang beriman.
Menutup homilinya, Uskup mengajak seluruh umat untuk mendoakan para imam agar tetap setia dalam imamat dan tangguh dalam tugas pelayanan. Ia mengungkapkan syukur karena Tuhan sendiri yang menjadikan imam sebagai pribadi bermartabat dalam Gereja. Melalui Roh Kristus, para imam diberi cinta kasih, semangat pelayanan, dan menjadi tanda hidup kehadiran Allah dalam Gereja serta dalam pelaksanaan tugas pastoral mereka.
Di penghujung Ekaristi, Uskup Atambua memberi amanat perutusan kepada para imam. Uskup menyampaikan terima kasih untuk semua pihak. Uskup juga mengajak agar pelayanan berlangsung dalam semangat Tuhan. Layanilah dengan bijak agar tidak sampai mengalami kondisi ambruk.
oleh Rm. Yudel Neno, Pr