Yesus sebagai Dokter Ajaib: Sebuah Eksposisi Eksegetis dan Implementasi Pelayanan di Klinik Santa Elisabeth Mena
DekenatMena.com – Yesus sering digambarkan sebagai Dokter Ajaib, yang menyembuhkan tubuh dan jiwa manusia. Dalam Mazmur 147:3, tertulis, “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” Ayat ini menekankan bahwa Yesus adalah Penyembuh Sejati, yang tidak hanya memulihkan fisik, tetapi juga menyembuhkan luka batin. Klinik Santa Elisabeth Mena, di bawah pimpinan Sr. Pasifica, OSF, menerapkan semangat ini dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Klinik tersebut berusaha memberikan perawatan holistik, sebagaimana Yesus menyentuh setiap aspek kehidupan manusia yang membutuhkan penyembuhan.
Mazmur 41:4 mengajarkan kita untuk berseru kepada Tuhan dalam kesakitan: “Aku berkata, ‘Ya TUHAN, kasihani aku, sembuhkanlah aku, sebab aku telah berdosa terhadap Engkau!’” Dalam konteks pelayanan kesehatan, permohonan ini menunjukkan bahwa penyembuhan sejati tidak hanya datang dari obat atau perawatan medis, tetapi dari belas kasihan dan rahmat Tuhan. Klinik Santa Elisabeth Mena tidak hanya berfokus pada pengobatan fisik, tetapi juga memberikan perhatian pada aspek spiritual pasien. Para pelayan, seperti Ibu Erlyn dan Ibu Irma, menanamkan pentingnya pendekatan dengan hati yang tulus dalam mendukung pasien yang berjuang melawan penyakit.
Dalam Lukas 10:9, Yesus memerintahkan Murid-Muridnya untuk menyembuhkan yang sakit dan mengabarkan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Pesan ini adalah landasan pelayanan di Klinik Santa Elisabeth. Klinik ini tidak hanya hadir untuk memberikan pengobatan, tetapi juga membawa harapan dan kasih Tuhan kepada setiap pasien. Sr. Pasifica menyampaikan, “Pelayanan kesehatan adalah panggilan untuk menciptakan tempat di mana setiap orang dapat merasakan kasih Tuhan dalam setiap sentuhan perawatan dan pengobatan.”
Yeremia 30:17 menyatakan, “Sebab Aku akan memulihkan kesehatanmu, dan Aku akan menyembuhkan luka-lukamu.” Ayat ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap proses pemulihan, ada campur tangan Tuhan. Klinik Santa Elisabeth memandang kesembuhan sebagai proses yang melibatkan kerja sama antara upaya medis, doa, dan keyakinan. Sr. Pasifica dan timnya percaya bahwa setiap langkah pelayanan adalah sarana yang Tuhan gunakan untuk menggenapi janji penyembuhan-Nya.
Dalam Matius 15:20, Yesus berbicara tentang hati yang bersih dan pentingnya menjaga diri dari segala hal yang mencemarkan. Sebagai klinik yang berfokus pada kesehatan fisik dan rohani, Santa Elisabeth menekankan pentingnya menjaga tubuh dan jiwa. Upaya ini tercermin dalam layanan bimbingan rohani yang dilakukan oleh tim pelayanan, sehingga pasien tidak hanya mendapatkan perawatan medis tetapi juga peneguhan jiwa. Sr. Pasifica sering berkata, “Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan harus mencakup kesadaran menjaga diri secara fisik dan spiritual.”
Lukas 10:20 mengingatkan bahwa sukacita sejati terletak dalam relasi kita dengan Tuhan. Demikian juga, pelayanan yang dilakukan oleh Klinik Santa Elisabeth menegaskan bahwa kesehatan bukan semata hasil usaha manusia, melainkan berkat dari Tuhan. Ketulusan dan sukacita melayani, sebagaimana diteladani oleh Ibu Erlyn dan Ibu Irma, menjadi kekuatan yang menuntun pasien dalam perjalanan pemulihan mereka. Ketulusan ini membuat pasien merasa diperhatikan dan didukung sepenuh hati.
Mazmur 103:3 memuji Tuhan yang “mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu.” Klinik Santa Elisabeth merangkul ayat ini dengan keyakinan bahwa setiap proses penyembuhan adalah momen rahmat. Kesadaran bahwa Tuhan hadir dalam setiap langkah proses medis memberikan penguatan bagi tenaga medis dan pasien. “Kami percaya bahwa penyembuhan yang terjadi adalah hasil campur tangan Tuhan,” kata Sr. Pasifica.
Dalam Amsal 17:22 tertulis, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” Klinik Santa Elisabeth menjadikan kebahagiaan dan dukungan sebagai bagian dari terapi. Pelayanan dengan hati yang tulus dan senyum yang ikhlas dapat meringankan beban pasien. Ibu Irma berbagi, “Kesetiaan dalam melayani orang sakit adalah bentuk penghiburan yang membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi mereka.”
Pelayanan yang dilakukan oleh Sr. Pasifica dan timnya adalah cerminan dari pengajaran Kristus. Melayani dengan hati yang tulus dan penuh kasih menjadi cara mereka memanifestasikan kehadiran Yesus sebagai Dokter Ajaib di tengah-tengah masyarakat. Klinik ini berupaya menciptakan lingkungan yang tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga membawa ketenangan jiwa. Para tenaga kesehatan, seperti Ibu Erlyn, menegaskan, “Kesetiaan adalah dasar dari pelayanan yang bermakna dan efektif.”
Klinik Santa Elisabeth berfungsi sebagai perpanjangan tangan kasih Tuhan. Dengan meneladani Yesus sebagai penyembuh, setiap anggota tim memahami bahwa pelayanan mereka adalah ibadah. Dalam keseharian mereka, ketulusan hati menjadi kekuatan yang membawa penghiburan kepada yang menderita. Sr. Pasifica menekankan bahwa setiap pasien harus diperlakukan dengan martabat dan rasa hormat, mencerminkan kasih Tuhan kepada setiap jiwa.
Para pelayan di Klinik Santa Elisabeth menyadari bahwa kesehatan bukan hanya hasil kerja keras, tetapi juga karunia yang harus dijaga. Ibu Erlyn dan Ibu Irma, dalam pengalaman mereka, melihat banyak keajaiban dalam ketulusan pelayanan. Mereka mengingatkan bahwa ketulusan adalah kunci untuk menghidupkan semangat pasien yang lemah. “Kami percaya bahwa ketulusan kami memancarkan energi positif yang mempercepat kesembuhan,” ujar Ibu Erlyn.
Dalam banyak kasus, kehadiran tenaga kesehatan yang penuh kasih dapat menjadi obat tersendiri bagi pasien. Sr. Pasifica mengingatkan bahwa pelayanan kesehatan harus dimulai dengan belas kasih. Klinik Santa Elisabeth selalu berusaha menciptakan suasana yang memberikan kehangatan dan kenyamanan. Dengan demikian, pasien merasakan harapan yang baru dan kekuatan untuk sembuh.
Ketulusan pelayanan tidak hanya membawa dampak positif bagi pasien, tetapi juga bagi para pelayan itu sendiri. Ibu Irma berbagi bahwa melihat senyum pasien yang pulih adalah kepuasan terbesar. Melalui pelayanan yang penuh kasih, mereka juga bertumbuh secara pribadi. “Kesetiaan melayani mengajarkan kami tentang arti kehidupan dan kekuatan doa,” tambahnya.
Klinik Santa Elisabeth Mena hadir sebagai. tempat di mana kesetiaan dan ketulusan berpadu dengan profesionalisme. Melalui semangat Yesus sebagai Dokter Ajaib, klinik ini menginspirasi banyak orang untuk melihat kesehatan sebagai anugerah. Sr. Pasifica percaya bahwa pelayanan kesehatan harus dimulai dengan kasih dan komitmen untuk melayani tanpa pamrih. Inilah yang membuat setiap kunjungan ke Klinik Santa Elisabeth menjadi pengalaman yang menyembuhkan bagi jiwa dan raga.
Oleh Yudel Neno, Pr