Damai di Jalan Tobat

DekenatMena.com – Damai di Jalan Tobat (Yeh.18:21-28 – Mat. 5:20-26), oleh Frater Valdy Hani, S.Fil – Frater TOP Paroki Santa Filomena Mena
Betapa besar rahmat-Nya, yang tidak mengikat manusia pada masa lalunya, tetapi membuka jalan baru bagi yang kembali dengan hati tulus. Namun, pertobatan bukan hanya sekadar menyesali kesalahan, melainkan melangkah menuju kehidupan yang penuh damai, damai dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan diri sendiri.
Pertobatan sejati bukanlah ritual tanpa makna, tetapi hati yang berani mengasihi lebih dalam, mengampuni lebih luas, dan berdamai lebih dahulu. Sebab, bagaimana mungkin kita mempersembahkan korban di altar, jika di hati masih tersimpan dendam?
Masa tobat ini adalah panggilan untuk menanggalkan kebencian, meruntuhkan tembok permusuhan, dan membangun jembatan kasih. Damai bukan sekadar ketiadaan konflik, tetapi kehadiran kasih yang merangkul, menyembuhkan, dan memperbarui.
Tuhan menunggu bukan di ujung penghakiman, tetapi di persimpangan jalan kembali. Ia memanggil dengan sabar, mengundang kita untuk hidup dalam terang-Nya. Maka, marilah kita berdamai dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan diri sendiri. Sebab, disanalah kita akan menemukan hidup yang sejati.
Jang lupa Berdamai ..
Editor : Yudel Neno, Pr