Wisata

Cinta dalam Lanskap Panorama : Romantisme dan Kearifan Lokal di Wilayah Paroki Santa Filomena Mena

DekenatMena.com – Cinta dalam Lanskap Panorama : Romantisme dan Kearifan Lokal di Wilayah Paroki Santa Filomena Menaoleh RD. Yudel Neno

Seluruh tulisan ini terinspirasi dari isi tulisan dalam flyer ini, yang aslinya ditulis oleh Eges Klau

Cinta adalah bahasa universal yang sering kali terungkap dalam keindahan alam dan budaya pada setiap lanskap dan panorama. Pada wilayah Paroki Santa Filomena Mena, terkandung unsur alam dan tradisi menyimpan filosofi mendalam yang dapat menjadi simbol kasih sayang yang abadi.

Keindahan yang Menyatu dengan Alam

Cinta itu imut seperti ikan Oebubun, yang berenang lincah di sungai, melambangkan ketulusan dan kesederhanaan. Cinta juga megah seperti Gunung Oepuah, kokoh dan tegar dalam menghadapi badai kehidupan. Ada kekuatan dalam cinta yang sejati, seperti gunung yang tak tergoyahkan oleh angin kencang.

Manisnya Kasih Sayang dalam Keseharian

Cinta tak hanya tentang keindahan, tetapi juga kelembutan dan kehangatan. Ia manis bagaikan beras Mol Kaubele, yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak orang. Beras Mol Kaubele bukan sekadar makanan, tetapi simbol kebersamaan, kerja keras, dan rasa syukur. Begitulah cinta, harus dipelihara dengan ketekunan dan kebersamaan.

Romansa Senja dan Kesucian Hati

Senja di Oefatu menghadirkan warna-warna yang lembut dan menenangkan. Elok seperti senja Oefatu, cinta juga harus indah dalam keheningan, memberi ruang untuk saling memahami dan merasakan. Cinta juga putih bersih seperti Kali Oekolo, yang airnya jernih dan menyejukkan, melambangkan ketulusan hati tanpa noda kepalsuan. Indahnya sama seperti ungkapan klasik ; Nona Oekolo mandi di kali lepaskan rambut sampai di betis. Terurai rambut diterpa sepoinya angin; indah menawan memantik rasa.

Keindahan Rambut dan Gelombang Ombak

Gelombang rambut yang indah disamakan dengan turun-turun Oesoko, yang bergelombang harmonis dan menari indah di tepi angin laut. Menari indah menjulang pandang, menukik dalam meruncing ingin pertanda ; bahwa cinta mengikuti mainan iramanya sendiri, kadang tenang, kadang bergelombang, tapi tetap memesona dalam setiap fasenya.

Tantangan dan Keteguhan dalam Cinta

Tak bisa dipungkiri, cinta membawa tantangan yang tak bertepi bagaikan ombak terus menepi dan selalu kembali. Terkadang membuat pusing seperti sopi kepala Unina, yang terkenal kuat dan menghangatkan. Tetapi seperti sopi yang dikonsumsi dengan bijak, cinta juga harus dijalani dengan kesabaran dan pengertian agar tidak memabukkan dalam kebingungan.

Luasnya Cinta yang Tak Terukur

Cinta yang sejati seperti tambak garam As-Asu, sedikit asin tetapi luas dan tak terukur. Ada pahit dan manis dalam perjalanan cinta, tetapi luasnya kasih sayang yang tulus tak akan pernah dapat dihitung.

Dengan segala kebijaksanaan alam dan budaya yang hidup di wilayah Paroki Santa Filomena Mena, cinta bukan sekadar kata pemanis bibir. Cinta berdimensi realis, di mana setiap pengalaman tatap melebur dalam setiap sendi kehidupan. Seperti alam yang mengajarkan keindahan, keteguhan, dan ketulusan, demikian pula cinta yang sejati harus terus dijaga agar tetap indah, megah, dan bermakna.

RD. Yudel Neno, Mena, Jumat, 7 Maret 2025,(Tulisan ini terinspirasi dari tulisan pendek yang tersebar dalam bentuk flyer).

Komentar
Back to top button