Senja yang tak Biasa
Sembari meneguk segelas susu, tatapan meronta ke kiri dan ke kanan Rasanya…pesona surgawi di depan mata, berkat lantunan nada Mitha Thalatu yang meracik seni ibarat emas 24 karat
Sejak dari mereka pergi
Kenangan itu terpaku tetap
Sorak-ria itu seakan-akan tak pernah berlalu dan tidak akan pernah berlalu
Dari satu ke dua, dua ke seterusnya….
masing-masing tak melupa
Dari kenangan yang terpaku di Pusaran Suci,
kesunyian melengking tajam ke segala penjuru….; menitip rindu lewat untaian doa..;sembari berharap; semoga Tuhan memaafkan yang khilaf dan merukunkan yang syahdu
Senja yang khusyuk!!! Ibarat bunyi adzan bersahabat di samping bunyi lonceng gereja
Sepi berubah rupa menjadi rindu
Rindu di penghujung senja segera menjadi doa malam…..; Tuhan!!! Semoga mereka baik-baik saja
Entah tak ada apapun pada mereka
Sekali-kali, dari daya pikatMu, rindu terikat menjadi nyanyian khidmat
Tuhan sesungguhnya mereka masih muda!!!
Mena, RD. Yudel Neno