Umat Dekenat Mena Rayakan Ekaristi untuk Keselamatan Arwah Paus Fransiskus

Mena, DekenatMena.com – Umat Katolik di Dekenat Mena menggelar Perayaan Ekaristi khusus untuk memohonkan rahmat keselamatan kekal bagi arwah Paus Fransiskus yang telah berpulang ke rumah Bapa. Misa kudus ini dipimpin oleh Deken Dekenat Mena, Rm. Yohanes Seran Nahak, Pr, dan didampingi oleh Rm. Zebedeus Nahas, Pr, Rm. Gaudensius Nabu, Pr, serta Rm. Yudel Neno, Pr. Perayaan turut dihadiri para suster, frater, anggota Dewan Pastoral Paroki (DPP/DKP), umat beriman, dan anak-anak sekolah.
Dalam kata pengantar, Rm. John mengajak seluruh umat untuk bersama-sama mendoakan Sri Paus Fransiskus yang telah menutup ziarah hidupnya di dunia. Ia menjelaskan bahwa Dekenat Mena baru melangsungkan perayaan ini pada Selasa, 29 April 2025, menyusul tiga dekenat lainnya—Malaka, Belu Utara, dan Kefamenanu—yang telah merayakan Misa serupa pada Sabtu, 26 April 2025, bertepatan dengan hari pemakaman Bapa Suci.
Dalam homilinya, Rm. John Seran mengangkat sejumlah pesan rohani dari Paus Fransiskus yang patut diwarisi oleh umat beriman. Ia menekankan pentingnya menjadi pribadi yang tetap berbuat baik, meskipun sering mengalami perlakuan tidak adil. “Berjanjilah pada dirimu sendiri: sekalipun orang lain berbuat jahat kepadamu, tugasmu adalah tetap berbuat baik,” kutip Rm. John dari pernyataan Paus. Ia juga menggarisbawahi pentingnya pengampunan dalam kehidupan keluarga, sebagaimana diajarkan oleh Paus Fransiskus.
Mengenai keputusan Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Rm. John menjelaskan bahwa pilihan tersebut mencerminkan kedalaman relasi rohani Paus dengan Bunda Maria. “Dalam hidup rohaninya, ia sangat terikat dengan Maria, sebab di dalam Maria segala beban menjadi ringan,” ujarnya.
Rm. John juga menegaskan bahwa hidup Paus Fransiskus adalah kesaksian nyata tentang iman akan surga. Mengutip ajaran Yesus, ia mengajak umat untuk mengimani keberadaan surga dan menjalani hidup sebagai orang yang memiliki pengharapan akan surga. “Dan semua ini telah diwujudkan oleh Paus Fransiskus selama hidupnya,” tegasnya.
Perayaan ini merupakan bagian dari tradisi Novemdialis, yaitu sembilan hari berkabung dalam Gereja Katolik untuk mendoakan arwah Sri Paus yang wafat. Tradisi ini dimulai sejak hari pemakaman Paus Fransiskus pada 26 April 2025.
Untuk diketahui, sebelumnya, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, melalui Surat Keputusannya, telah memberikan instruksi praktis dan liturgis seputar wafatnya Bapa Suci, termasuk penekanan pentingnya Perayaan Ekaristi harian oleh para imam dan umat di paroki-paroki selama masa berkabung tersebut.
Melalui Ekaristi ini, Umat Dekenat Mena turut mengambil bagian dalam persekutuan dan kesatuan Gereja Katolik yang bersifat universal, sebagai ungkapan kasih dan penghormatan terakhir kepada gembala utama Gereja Katolik, Paus Fransiskus.
Di penghujung Ekaristi, Rm. John menyampaikan terima kasih untuk semua umat yang hadir. Terima kasih disampaikan kepada para Romo di Paroki-Paroki yang telah mempersembahkan Ekaristi harian mendoakan Mendiang Bapa Suci Paus Fransiskus.
Oleh Yudel Neno, Pr